Jumat, 14 September 2018

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UPM Menjawab Untuk Ormawa



ORGANISASI YANG BAIK ADALAH ORGANISASI YANG TIDAK PERNAH MENJATUHKAN ORGANISASI LAIN-NYA

Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI adalah oragnisasi mahasiswa yang sudah berdiri sejak tahun 1947 M dan merupakan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia. Dalam perjalanannya HMI sudah banyak berkonstribusi untuk bangsa Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan banyaknya alumni-alumni HMI yang tersebar beberapa dari berkecimpung dalam dunia usaha, Praktisi, Akademisi, maupun Politisi untuk menyumbangkan sumbangsih pemikirannya dalam membangun bangsa Indonesia. Tentu dalam perjalanan panjang organisasi ini  tidak selalu berjalan dengan mulus tetapi juga banyak tantangan-tantangan yang dilalui oleh HMI. Salah satu contohnya Sejarah pernah  mencatat bahwa HMI ikut andil dalam pembubaran Gestapu PKI tahun 1965 dan saat itu organisasi HMI terancam dibubarkan pada saat rezim Soeharto, bahkan sampai saat ini banyak informasi simpamg siur yang mengatakan bahwa HMI adalah organisasi underbow dari Muhammadiyah. Namun pada kenyataanya HMI tidak sesempit itu, HMI adalah organisasi mahasiswa yang berasaskan islam dan HMI tidak berada dibawah naungan ormas apapun termasuk NU,Muhammadiyah,Persis,Masyumi,dan ormas-ormas yang lain.
Berdirinya HMI murni karena kegelisahan mahasiswa islam yang pada saat itu menyadari akan kondisi mahasiswa dan umat islam yang belum memahami islam dan tidak mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. HMI merupakan organisasi yang independent bebas dan merdeka. memiliki tujuan dari organisasi HMI itu sendiri yaitu ke-Indonesian dan Ke-Islaman untuk mencapai ridho Allah SWT. Pada era Milineal saat ini masih ada beberapa organisasi yang menjatuhkan HMI seperti menggunakan umpatan  kata-kata licik , ataupun mengatakan bahwasannya HMI itu kader Muhammadiyah, tentu saja hal-hal seperti itu tidak benar adanya
Apa yang menyebabkan seperti itu ?
Karena terlalu Fanatik terhadap 1 golongan sedangkan bangsa Indonesia adalah bangsa yang kental akan Pluralisme yaitu ber-azas “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda- beda tetapi tetap satu jua. Kita mahasiswa yang kodratnya sebagai insan akademis, Seharusnya memberikan sumbangsih keilmuan yang bermanfaat. Tentu saja Tidak perlu membuat mahasiswa yang memiliki latar belakang berbeda saling menjatuhkan satu sama lain, bukankah kita satu saudara keturunan Nabi adam dan Siti hawa ?.
Pantaskah Kita berbicara suatu hal yang tidak sesuai dengan Fakta dan realita yang ada ?,
apakah selayaknya kita sebagai Insan Akademis memiliki pola pikir Stuck ?.sudah selayaknya kita tidak memiliki pola pikir Treadmill , sejauh manapun kita berlari kita hanya akan tetap berada pada titik kita berlari (stuck). Bila mampu berlari berlarilah se kencang-kencangnya selama Jasmani dan rohani masih tetap melekat pada diri kita.
“Apabila engkau mengejar kekuasaan dunia itu bak diibaratkan  mengejar kelinci setelah di tangkap dipegang kemudian dilihat saja itulah yang disebut fana.  Jadi Berpikirlah, yang terbaik dan tidak pernah menjatuhkan yang lainnya.
Dalam kondisi Realita yang ada Posisi HMI tidak pernah memihak kepada siapapun, tetapi HMI berpihak kepada kebenaran itu sendiri yang sesuai dengan Tujuan Konstitusi Anggaran Dasar pasal 4 HMI
“Terbinanya insan Akademis,Pencipta,Pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT”.

Maka apakah layak kita yang sebenarnya sebagai insan akademisi ini yang berpraktisi dalam lingkup dunia kampus saling mengujar kebencian satu sama lain? , Bukankan ALLAH SWT lebih suka apabila umatnya hidup rukun saling menghargai satu sama lain ?

Salam YAKUSA J

Probolinggo, 15 September 2018
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Probolinggo komisariat Nusantara.

Rabu, 01 November 2017

Awal Berdirinya HMI

Awal Berdirinya HMI


HMI di prakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa tingkat I (semester I) Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH-UII). Ia mengadakan pembicaraan dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa bernapaskan Islam dan setelah mendapatkan cukup dukungan, pada bulan November 1946, ia mengundang para mahasiswa Islam yang berada di Yogyakarta baik di Sekolah Tinggi IslamBalai Perguruan Tinggi Gajah Mada dan Sekolah Teknik Tinggi, untuk menghadiri rapat, guna membicarakan maksud tersebut. Rapat-rapat ini dihadiri kurang lebih 30 orang mahasiswa yang di antaranya adalah anggota Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia. Rapat-rapat yang digelar tidak menghasilkan kesepakatan. Namun Lafran Pane mengambil jalan keluar dengan mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir oleh Husein Yahya. Pada tanggal 5 Februari 1947(bertepatan dengan 14 Rabiulawal 1366 H), di salah satu ruangan kuliah Sekolah Tinggi Islam di Jalan Setyodiningratan 30 (sekarang Jalan Senopati) Yogyakarta, masuklah Lafran Pane yang langsung berdiri di depan kelas dan memimpin rapat yang dalam prakatanya mengatakan : "Hari ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena semua persiapan yang diperlukan sudah beres".
Kemudian ia meminta agar Husein Yahya memberikan sambutan, namun dia menolakf dikarenakan kurang memahami apa yang disampaikan sehubungan dengan tujuan rapat tersebut.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Lafran Pane dalam rapat tersebut adalah :
·         Rapat ini merupakan rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam yang anggaran dasarnya telah dipersiapkan.
·         Rapat ini bukan lagi mempersoalkan perlu atau tidaknya ataupun setuju atau menolaknya untuk mendirikan organisasi Mahasiswa Islam.
·         Di antararekan-rekan boleh menyatakan setuju dan boleh tidak. Meskipun demikian apapun bentuk penolakan tersebut, tidak menggentarkan untuk tetap berdirinya organisasi Mahasiswa Islam ketika itu, dikarenakan persiapan yang sudah matang.
Setelah dicerca berbagai pertanyaan dan penjelasan, rapat pada hari itu dapat berjalan dengan lancar dan semua peserta rapat menyatakan sepakat dan berketetapan hati untuk mengambil keputusan :
·         Hari Rabu Pon 1878, 15 Rabiulawal 1366 H, tanggal 5 Februari 1947, menetapkan berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI yang bertujuan :
·         Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia
·         Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
·         Mengesahkan anggaran dasar Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun Anggaran Rumah Tangga akan dibuat kemudian.
·         Membentuk Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam.
Adapun peserta rapat yang berhadir adalah Lafran PaneKarnoto ZarkasyiDahlan HuseinMaisaroh Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan), SuwaliYusdi Ghozali; tokoh utama pendiri Pelajar Islam Indonesia (PII), MansyurSiti Zainah (istri Dahlan Husein), Muhammad AnwarHasan BasriZulkarnaenTayeb RazakToha Mashudi dan Bidron Hadi.
Selain itu keputusan rapat tersebut memutuskan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam sebagai berikut :
Ketua
Wakil Ketua
Penulis I
Penulis II
Bendahara I
Bendahara II
Anggota

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UPM Menjawab Untuk Ormawa

ORGANISASI YANG BAIK ADALAH ORGANISASI YANG TIDAK PERNAH MENJATUHKAN ORGANISASI LAIN-NYA Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI adala...